Kamis, 08 April 2010

ANTARA KEPANDAIAN & KEBIJAKSANAAN

Confusius memiliki seorang murid yang suka belajar, sifatnya baik. Pada suatu hari ketika Sang Murid sedang bertugas, dia melihat satu toko kain sedang dikerumunin banyak orang. Dia mendekat dan mendapati pembeli dan penjual kain sedang berdebat.

Pembeli berteriak: “3×8 = 23, kenapa kamu bilang 24? “Sang Murid mendekati pembeli kain dan berkata: “Sobat, 3×8 = 24, tidak usah diperdebatkan lagi”.
Pembeli kain tidak senang lalu menunjuk hidung Sang Murid dan berkata: “Siapa minta pendapatmu? Kalaupun mau minta pendapat mesti minta ke Confusius. Benar atau salah Confusius yang berhak mengatakan”.


Sang Murid: “Baik, jika Confusius bilang kamu salah, bagaimana?”
Pembeli kain: “Kalau Confusius bilang saya salah, kepalaku aku potong untukmu. Kalau kamu yang salah, bagaimana?”
Sang Murid: “Kalau saya yang salah, jabatanku untukmu”.
Keduanya sepakat untuk bertaruh, lalu pergi mencari Confusius.

Setelah Confusius tahu duduk persoalannya, Confusius berkata kepada Sang Murid sambil tertawa: “3×8 = 23.

Sang Murid,kamu kalah. Kasihkan jabatanmu kepada dia.” Selamanya Sang Murid tidak akan berdebat dengan gurunya. Ketika mendengar
Confusius mengatakan Sang Murid salah, diturunkannya topinya lalu dia berikan kepada pembeli kain. Orang itu mengambil topi Sang Murid dan berlalu dengan puas. Walaupun Sang Murid menerima penilaian Confusius tapi hatinya tidak sependapat. Dia merasa Confusius sudah tua dan pikun sehingga dia tidak mau lagi belajar dari Confucius. Sang Murid minta cuti dengan alasan urusan keluarga. Confusius tahu isi hati Sang Murid dan memberi cuti padanya..

Sebelum berangkat, Sang Murid pamitan dan Confusius memintanya cepat kembali setelah urusannya selesai, dan memberi Sang Murid dua nasehat : “Bila hujan lebat, janganlah berteduh di bawah pohon. Dan jangan membunuh.” Sang Murid bilang baiklah lalu berangkat pulang. Di dalam perjalanan tiba2 angin kencang disertai petir, kelihatannya sudah mau turun hujan lebat. Sang Murid ingin berlindung di bawah pohon tapi tiba2 ingat nasehat Confusius dan dalam hati berpikir untuk menuruti kata gurunya sekali lagi. Dia meninggalkan pohon itu.

Belum lama dia pergi, petir menyambar dan pohon itu hancur. Sang Murid terkejut, nasehat gurunya yang pertama sudah terbukti. Apakah saya akan membunuh orang? Sang Murid tiba
dirumahnya sudah larut malam dan tidak ingin mengganggu tidur istrinya. Dia menggunakan pedangnya untuk membuka kamarnya. Sesampai didepan ranjang, dia meraba dan mendapati ada seorang di sisi kiri ranjang dan seorang lagi di sisi kanan. Dia sangat marah, dan mau menghunus pedangnya. Pada saat mau menghujamkan pedangnya, dia ingat lagi nasehat Confusius, jangan membunuh. Dia lalu menyalakan lilin dan ternyata yang tidur disamping istrinya adalah adik perempuan istrinya.

Pada keesokan harinya, Sang Murid kembali ke Confusius, berlutut dan berkata: “Guru, bagaimana guru tahu apa yang akan terjadi?” Confusius berkata: “Kemarin hari sangatlah
panas, diperkirakan akan turun hujan petir, makanya guru mengingatkanmu untuk tidak berlindung dibawah pohon.. Kamu kemarin pergi dengan amarah dan membawa pedang, maka guru mengingatkanmu agar jangan membunuh”.
Sang Murid berkata: “Guru, perkiraanmu hebat sekali, murid sangatlah kagum.”

Confusius bilang: “Aku tahu kamu minta cuti bukanlah karena urusan keluarga. Kamu tidak ingin belajar lagi dariku. Cobalah kamu pikir. Kemarin guru bilang 3×8=23 adalah benar,
kamu kalah dan kehilangan jabatanmu. Tapi jikalau guru bilang 3×8=24 adalah benar, si pembeli kainlah yang kalah dan itu berarti akan hilang 1 nyawa. Menurutmu, jabatanmu lebih penting atau kehilangan 1 nyawa yang lebih penting?”

Sang Murid sadar akan kesalahannya dan berkata : “Guru mementingkan yang lebih utama, murid malah berpikir guru sudah tua dan pikun. Murid benar2 malu.” Sejak itu, kemanapun Confusius pergi Sang Murid selalu mengikutinya.

Cerita ini mengingatkan kita: Jikapun aku bertaruh dan memenangkan seluruh dunia, tapi aku kehilangan kamu, apalah artinya. Dengan kata lain, kamu bertaruh memenangkan apa
yang kamu anggap adalah kebenaran, tapi malah kehilangan sesuatu yang lebih
penting. Banyak hal ada kadar kepentingannya.

Janganlah gara2 bertaruh mati2an untuk prinsip kebenaran itu, tapi akhirnya malah menyesal, sudahlah terlambat. Banyak hal sebenarnya tidak perlu dipertaruhkan. Mundur selangkah, malah yang didapat adalah kebaikan bagi semua orang.

Bersikeras melawan pelanggan. Kita menang, tapi sebenarnya kalah juga. (Saat kita kasih sample barang lagi, kita akan mengerti)


Bersikeras melawan Boss. Kita menang, tapi sebenarnya kalah juga. (Saat penilaian bonus akhir tahun, kita akan mengerti)

Bersikeras melawan suami. Kita menang, tapi sebenarnya kalah juga. (suami tidak betah di rumah)


Bersikeras melawan istri, kita menang, tapi sebenarnya kalah juga (Saat istri pergi dari rumah, anda akan mengerti)


Bersikeras melawan teman. Kita menang, tapi sebenarnya kalah juga. (Bisa-bisa kita kehilangan seorang teman).

Selasa, 08 Desember 2009

TeH

TeH, pertama kali ditemukan dgn cara yg unik di dataran Tiongkok kuno. Seorang bangsawan sedang memasak air di kebun dibelakang rumahnya. Saat sepanci kecil air mendidih, bertiuplah angin kencang. Rupanya angin kencang bertiup merontokkan daun tanaman di kebun tersebut. Beberapa helai daun kering terbawa angin dan jatuh tepat didalam panci berisi air mendidih. Tak lama berselang sang bangsawan melihat air rebusan pancinya berwarna gelap dan mencium bau khas yg menenangkan, dan mencoba meminum air rebusan daun tersebut. Diluar dugaan ia merasa tubuhnya segar dan bersemangat. Teh kemudian menjadi sangat terkenal dgn khasiat dan kebaikannya diseluruh penjuru dunia.

Dibalik cerita sederhana ini ada beberapa makna yg bisa kita gali.
  • Air , zat yg paling umum yg ada didunia ini, menggambarkan kita manusia. Namun hendaknya kita digambarkan sebagai air yg mendidih, melambangkan kita yg bersemangat dan pantang menyerah.
  • TeH, diasumsikan sebagai kesempatan yg baik dalam berprofesi, berkarir dalam dunia pekerjaan dan usaha.
  • Angin, diartikan hoki atau peruntungan yg datang tanpa bisa diprediksi.
KESIMPULAN :

Kita harus selalu siap seperti air yg mendidih (bersemangat dan pantang menyerah). Jika suatu saat angin (hoki dan peruntungan) datang bertiup ke arah kita membawa daun TeH (kesempatan yg baik) akan terjadi reaksi kimia dan menghasilkan minuman TeH (dgn segala kebaikannya menghasilkan pekerjaan yg mapan, usaha yg lancar dan menguntungkan).

Sabtu, 04 Juli 2009

Another story of believe

Sepenggal cerita tentang kepercayaan.
Dimasa Cina Kuno , ada seorang Taois yg sakti mandraguna. Beliau terkenal akan kehebatannya menguasai ilmu alam, memanggil hujan, merubah angin, dsb dsb.
Suatu ketika Beliau tiba di suatu desa yg dilanda musim kemarau. Para penduduk mengenalnya dan para tetua mendatangi Beliau itu ditengah alun alun desa.
Tetua : "Tuan yg sakti, maukan engkau menolong kami penduduk yg sedang kesusahan karena hujan yg tak kunjung datang. Bisakah Tuan menurunkan hujan?"
Taois : "Tentu, tapi aku tidaklah sesakti itu. Saya hanyalah orang biasa yg menolong sesama yg percaya kepada Nya"
Tetua : "Tentu kami semua percaya kepada Tuhan melalui kesaktian Tuan. Apa yg membuat Tuan berpendapat kami kurang percaya ?"
Taois : "Bila kalian semua percaya saya bisa menurunkan hujan. Mengapa tidak ada seorang pun dari kalian yg membawa payung ? "

Kamis, 08 Januari 2009

Joke on joke

Q : Why oysters never give in charity ?
......................
A : Because they 're shellfish

Jumat, 26 Desember 2008

Harga Kesetiaan Zhao Zhi Long.

Harga Kesetiaan Zhao Zhi Long.

Zhao Yun , salah satu Jendral dari Lima Harimau menyelamatkan Liu Chan putra Liu Bei seorang diri. Menerobos ribuan pasukan Cao-Cao hingga melepaskan diri dan mengantarkan sang bayi dengan selamat kepada ayahnya. Sungguh diluar dugaan Liu Bei malah berkata dengan lantang “ Demi engkau agar bisa menyusu, aku hampir kehilangan seorang Jendral Besar !” seraya menghempaskan darah dagingnya sendiri ke lantai. Liu Bei menunjukkan bahwa Zhao Yun lebih penting dari darah dagingnya sendiri. Hal inilah yang membuat Zhao Yun sangat setia kepada Liu Bei.

Pilar Besar dan Pilar Kecil

Pilar Besar dan Pilar Kecil

Cao Zhi putra Cao-Cao sangat piawai membuat puisi “Paviliun Burung Perak “, tahukah Anda puisi inilah yang membuat Wu berani melawan Wei.

Cao-Cao merencanakan akan menginvasi JianDong daerah kekuasaan Sun Quan dengan mengirimkan utusan yang menawarkan solusi bila Sun Quan mau menyerah.

Zhuge Liang yang mengetahui rencana ini menawarkan aliansi melawan Cao-Cao. Para penasihat dan menteri Sun Quan menghimbau agar Sun Quan menyerah kepada Cao-

Cao yang memiliki jumlah pasukan yg jauh lebih besar demi rakyat mereka. Sun Quan bimbang dan berdiskusi dengan jendral kepercayaannya Zhou Yu. Zhuge Liang dengan cerdik melantunkan puisi Cao Zhi “Dia akan memiliki kedua putri Qiao dan bersenang senang dengan mereka dari pagi hingga sore hari”. Sun Quan dan Zhou Yu sangat marah karena Zhuge Liang mengibaratkan isi dari puisi tersebut adalah bahwa Cao-Cao menyerang negeri Wu adalah untuk merebut istri mereka Da Qiao dan Xiao Qiao. Peristiwa ini yang menyebabkan Pertempuran Tebing Merah (Battle of Red Cliff).

Zhuge Liang memanfaatkan puisi buatan anak Cao Cao sendiri untuk mempengaruhi Sun Quan melawan Cao-Cao. Einstein Tiga Negara ini sudah tahu jauh sebelumnya bahwa makna sesungguhnya dari puisi tersebut adalah bercerita tentang keindahan Paviliun Burung Perak dan pilar jembatannya. Dimana kedua putri Qiao yang dimaksud dilafalkan dalam bahasa Mandarin yaitu Da Qiao dan Xiao Qiao adalah benar benar Pilar Besar ( Da Qiao ) dan Pilar Kecil ( Xiao Qiao ) jembatan Paviliun Burung Merak. Bukan istri dari Sun Quan dan Zhou Yu. Cerdik dan efektif bukan ? Tanpa harus memohon-mohon dan kerja keras mempengaruhi mereka. Biarkan mereka sendiri yg melawan dgn penuh amarah. Dan hasilnya Cao-Cao menderita kekalahan besar di Chibi.

Minggu, 14 Desember 2008

Monday Joke

Jika Wanita diumpamakan Ikan, kategori ikan apakah yang jadi favorite anda?

IKAN SALMONBentuknya ramping, indah, dagingnya pink muda dan enak dimakan. Tapi sayangnya mahal, soalnya masih import.INI WANITA KARIR.....

IKAN SAPU-SAPUJenis ini murah dan selalu nempel dikaca akuarium. Kalo udah nempel, susah banget lepasnya.INI CEWEK SMU........

IKAN LELEKalo yang ini harganya murah dan bisa dimakan kapan saja. Tapi hati-hati, ada patilnya dan harus hati-hatiINI CEWEK PANGGILAN.......

KAN MAS KOKINah, ini juga jenis ikan lumayan mahal, indah bentuknya, warnanya, dan lenggak- lenggoknya. Sayangnya hanya bisa dikagumi, tak bisa dimakan, karena ikan hiasan.....INI BINI ORANG.......

IKAN TERIRasanya asin, murah, bentuk dan rasanya begitu- begituuu... saja.INI BINI SENDIRI