Zhao Yun , salah satu Jendral dari Lima Harimau menyelamatkan Liu Chan putra Liu Bei seorang diri. Menerobos ribuan pasukan Cao-Cao hingga melepaskan diri dan mengantarkan sang bayi dengan selamat kepada ayahnya. Sungguh diluar dugaan Liu Bei malah berkata dengan lantang “ Demi engkau agar bisa menyusu, aku hampir kehilangan seorang Jendral Besar !” seraya menghempaskan darah dagingnya sendiri ke lantai. Liu Bei menunjukkan bahwa Zhao Yun lebih penting dari darah dagingnya sendiri. Hal inilah yang membuat Zhao Yun sangat setia kepada Liu Bei.
Jumat, 26 Desember 2008
Pilar Besar dan Pilar Kecil
Cao Zhi putra Cao-Cao sangat piawai membuat puisi “Paviliun Burung Perak “, tahukah Anda puisi inilah yang membuat Wu berani melawan Wei.
Zhuge Liang yang mengetahui rencana ini menawarkan aliansi melawan Cao-Cao.
Cao yang memiliki jumlah pasukan yg jauh lebih besar demi rakyat mereka. Sun Quan bimbang dan berdiskusi dengan jendral kepercayaannya Zhou Yu. Zhuge Liang dengan cerdik melantunkan puisi Cao Zhi “Dia akan memiliki kedua putri Qiao dan bersenang senang dengan mereka dari pagi hingga sore hari”. Sun Quan dan Zhou Yu sangat marah karena Zhuge Liang mengibaratkan isi dari puisi tersebut adalah bahwa Cao-Cao menyerang negeri Wu adalah untuk merebut istri mereka Da Qiao dan Xiao Qiao. Peristiwa ini yang menyebabkan Pertempuran Tebing Merah (Battle of Red Cliff).
Zhuge Liang memanfaatkan puisi buatan anak Cao Cao sendiri untuk mempengaruhi Sun Quan melawan Cao-Cao. Einstein Tiga Negara ini sudah tahu jauh sebelumnya bahwa makna sesungguhnya dari puisi tersebut adalah bercerita tentang keindahan Paviliun Burung Perak dan pilar jembatannya. Dimana kedua putri Qiao yang dimaksud dilafalkan dalam bahasa Mandarin yaitu Da Qiao dan Xiao Qiao adalah benar benar Pilar Besar ( Da Qiao ) dan Pilar Kecil ( Xiao Qiao ) jembatan Paviliun Burung Merak. Bukan istri dari Sun Quan dan Zhou Yu. Cerdik dan efektif bukan ? Tanpa harus memohon-mohon dan kerja keras mempengaruhi mereka. Biarkan mereka sendiri yg melawan dgn penuh amarah. Dan hasilnya Cao-Cao menderita kekalahan besar di Chibi.
Minggu, 14 Desember 2008
Monday Joke
IKAN SALMONBentuknya ramping, indah, dagingnya pink muda dan enak dimakan. Tapi sayangnya mahal, soalnya masih import.INI WANITA KARIR.....
IKAN SAPU-SAPUJenis ini murah dan selalu nempel dikaca akuarium. Kalo udah nempel, susah banget lepasnya.INI CEWEK SMU........
IKAN LELEKalo yang ini harganya murah dan bisa dimakan kapan saja. Tapi hati-hati, ada patilnya dan harus hati-hatiINI CEWEK PANGGILAN.......
KAN MAS KOKINah, ini juga jenis ikan lumayan mahal, indah bentuknya, warnanya, dan lenggak- lenggoknya. Sayangnya hanya bisa dikagumi, tak bisa dimakan, karena ikan hiasan.....INI BINI ORANG.......
IKAN TERIRasanya asin, murah, bentuk dan rasanya begitu- begituuu... saja.INI BINI SENDIRI
Jumat, 12 Desember 2008
Memancing Harimau Turun Gunung 調虎離山 Episode 1
Hasilnya penjualan naik hampir 2 X lipat, perusahaan Ahok makin makmur dan makin sering pesta diskonnya. Perusahaan tahu masih banyak konsumen yang mempunyai daya beli yang cukup baik, masalahnya hanya bagaimana menarik mereka keluar dari tempat persembunyiannya (red : rumah / villa mertua indah / apartemen dsb). Bahkan disediakan member card gratis yg tetap berfasilitas diskon tambahan 10 % berlaku hingga dunia kiamat.
Dari kacamata konsumen diuntungkan dengan adanya potongan harga sehingga mereka mampu membeli lebih banyak kebutuhan dan menurut mereka lebih hemat (red: hemat? Coba pikirkan lagi dan sediakan kalkulator). Bahkan konsumen menuntut agar lebih sering lagi diadakan pesta diskon kalo bisa sehari 2 kali . Sekali lagi disini terjadi konsumen senang, Perusahaan Ahok senang. Tidak ada yang dirugikan, malah kalo yang ngak beli itu yang rugi. Haahahahaha. Selama tidak ada yg dirugikan berarti strategi ini boleh diterapkan.
Ternyata memancing harimau turun gunung itu tidak sesulit kedengarannya. Yang sulit itu mencabut kumis harimau yang sedang tidur pulas. Dijamin GAWAT !
Banyak jalan menuju Luo Yang
Kolaborasi Mutualisme
Didalam dunia bisnis kucing tadi diibaratkan perusahaan yg telah mapan, produknya yg telah merajai pasar namun merasa tidak puas bila masih ada perusahaan kecil (mis: perusahaan Ahok) yang masih menggarap pasar yang tidak terjangkau olehnya. Tipikal perusahaan seperti itu biasanya akan mengepung pasar tersebut dengan membuat produk pesaing dan sebagainya. Bayangkan bila suatu saat si Ahok mulai merasa terancam, dia akan mulai melakukan manuver apa saja asal dia bisa bertahan hidup, banting harga, membuat produk tiruan (toh Ahok sudah sangat terancam!) terpancing keadaan seperti ini perusahaan besar tadi mulai ikut menurunkan harga , mengurangi kualitas produksi, memperluas pasar dengan cara menjual kepada sembarang orang asal bisa mematikan pasar perusahaan kecil tersebut.
Disinilah mulai si perusahaan besar tersebut membuka kelemahannya sendiri. Biaya besar perusahaan di topang minusnya margin penjualan karena banting harga, piutang menumpuk karena penjualan kepada sembarang orang dan penurunan kualitas merusak brand image sendiri. Bila Ahok mampu menggunakan dan menyerang habis-habisan kelemahan tersebut, bukan tidak mungkin keadaan akan berbalik 360 derajat.
Jadi di zaman millenium ini, bunuh bunuhan sudah ngak laku lagi. Lebih baik bekerja sama saling membagi, tentu masing masing akan puas dengan porsinya. Idealnya perusahaan besar tersebut berkolaborasi* dengan Ahok, memberikan sedikit “jalan keluar” baginya. Memanfaatkan Ahok memproduksi barang, menjual bahan baku kepada Ahok ,membeli produk Ahok dengan harga yang saling menguntungkan, kemudian keseluruhan pemasaran dapat dilakukan perusahaan sendiri dengan merk perusahaan besar sendiri dan menjangkau pasar yang lebih luas lagi dengan adanya diversifikasi produk. Disini terjadi perusahaan besar senang Ahok pun senang. Win Win Solution.
Contoh konkrit Grup Astra, kolaborasi perusahaan antara Toyota dan Daihatsu substitusi inovasi produk otomotif malah menciptakan suatu market baru dengan project Xenia-Avanza, Terios-Rush. Penjualan project fenomenal ini sangat sulit bahkan hampir tidak mungkin disaingi oleh kompetitor otomotif lainnya.
* (red:mungkin ini yg dikenal umum sbg azas manfaat, saling memanfaatkan selama saling menguntungkan kan ngak ada salahnya)
Jurus 36 in Bisnis ( Pedang Bermata Dua )
Ahok menjalankan bisnis oli kendaraan sudah 2 tahun, karena persaingan bisnis yg amat ketat lambat laun Ahok mulai merasakan minusnya dana segar dan hutang yg semakin bertumpuk. Segala cara telah dicoba (termasuk jurus 1 ampe 35). Tidak ada jalan lain lagi akibat terhimpit kebutuhan ekonomi dan hutang bertumpuk, terpaksa di praktekkan jurus 36. Ahok mulai membenahi tokonya dari nuansa amburadul ke minimalis, semua kardus kardus barang dagangan di pajang( ingat hanya kardus kosong). Botol botol oli yg jumlah nya ratusan (ingat hanya botol kosong) dipajang sedemikian rupa sehingga tokonya mirip dengan distributor oli. Berpakaian perlente dengan nada bicara selangit ia terapkan. Handphone lima biji, mobil pinjam kawan (baik kali kawan Ahok ini). Sales sales oli yg datang ke tokonya mulai percaya kalau Ahok sudah mulai naik daun. Kesempatan ini digunakan Ahok memesan barang dalam jumlah cukup banyak dan dijual murah dari harga pasar.
Sistem jual murah dari harga pasaran yang penting penjualan cash sedangkan Ahok mendapatkan kredit dari supplier 30 hari sampai 45 hari. Jurus ini digunakan untuk mengumpulkan dana segar dalam jumlah banyak dan waktu singkat, meskipun rugi (toh ini jurus 36). Bulan ke 3 Ahok beli mobil baru tuh! Semakin meyakinkan , pesanan barang Ahok pun makin banyak. Supplier terus memberikan barang padahal tagihan mereka dibayar dengan dana gali lobang tutup lobang. Perputaran selama 6 bulan dengan sistem gali lobang tutup lobang ini hasilnya cukup mencengangkan.
Dibulan ke 7 di depan rumah Ahok sudah banyak sekali orang yg antri setiap harinya. Bukan hendak membeli barang tetapi menagih hutang. Kardus kardus dan botol botol kosong lah yg menemani mereka. Mereka adalah korban jurus terakhir Ahok.Kabarnya Ahok sudah liburan ke negeri antah berantah menikmati hasil dari JURUS 36 !.
Jurus ini sengaja dihilangkan agar implementasinya tidak bisa dipelajari oleh orang banyak. Orang yang membaca jurus ini tentu dengan senang hati akan mempraktekkannya. Siapa yg tidak mau dapat uang banyak dalam waktu singkat. Bukan kita menganjurkan anda mempraktekkannya, tetapi WASPADALAH terhadap gelagat orang yg menerapkan jurus ini. Ini yg kita maksudkan pedang bermata dua. Disatu sisi melindungi kita disisi lain dapat merugikan orang lain. :)
Kamis, 11 Desember 2008
Konklusi Tiga Negara
Disini berlaku hukum balance, dimana apabila salah satu kekuatan menyerang total, maka pertahanan akan menjadi lemah. Situasi ini dapat dimanfaatkan oleh rival untuk menyerang bagian yang lemah tersebut dan menaklukannya.
Inilah yang menjadi dasar pertimbangan strategi dan cita cita Zhuge Liang untuk menciptakan situasi kondusif selama mungkin, disisi lain menyiapkan strategi memperluas wilayah kekuasaan Liu Bei. Dan strategi demikian telah banyak diterapkan dan dijumpai dalam kehidupan nyata pada setiap zaman.
God Of War
Guan Yu (160 - 219 M), alias Yun Chang, lahir pada tanggal 24 bulan 6 Imlek, adalah penduduk asal Jiezhou, Hedong (sekarang Yuncheng, Propinsi Shanxi). Sejak kecil dididik dalam bidang kesusastraan dan sejarah. Beliau sangat menggemari kitab sejarah Chunqiu (Musim Semi dan Gugur) dan Zuozhuan (kitab sejarah karya Zuo Qiuming).
Salah satu watak istimewa yang dimiliki Guan Yu adalah jiwa setia dan ksatria, beliau berani membela yang lemah dan tertindas. Tahun 184, Guan Yu melarikan diri dari kampung halamannya setelah membunuh orang demi membela kaum lemah. Beliau menuju wilayah Zuo, kemudian berkenalan dengan Liu Bei dan Zhang Fei. Liu Bei adalah anggota keluarga Kaisar Kerajaan Han yang sedang merekrut prajurit untuk membasmi pemberontakan Serban Kuning. Karena memiliki cita-cita yang sama, maka mereka bertiga menjalin tali persaudaraan yang dikenal dengan sebutan Tiga Pertalian Setia di Taman Bunga Persik. Semenjak itu, mereka bertiga berkomitmen sehidup semati memperjuangkan cita-cita penegakan hukum demi membersihkan Kerajaan Han dari gerogotan korupsi dan pengkhianatan.